KATA PENGANTAR
Puji
syukur Alhamdulillah dipersembahkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga penyusunan makalah ini dapat di selesaikan sesuai rencana. Salawat atas nabi tidak lupa kita persembahkan
kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW. Makalah ini
membahas tentang urgensi komunikasi dalam
organisasi.
Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun mendapat motivasi
dan saran dari berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih yang tiada
terhingga kepada kanda ketua
komisariat, ketua pimpinan cabang dan kanda/yunda senior yang lain.
Ucapan terima kasih dan penghargaan
yang tinggi juga disampaikan kepada kedua orang tua kami yang telah banyak
memberikan dukungan. Semoga semua amal baik ini tercatat disisi Allah SWT sebagai
amal ibadah. Amin
Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritikan yang
konstruktif dari para pembaca akan diterima dengan tangan terbuka demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat.
Anjani,
29 Dzulhijjah 1432 H
13 Desember 2011 M
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN
JUDUL.................................................................................
i
KATA PENGANTAR..............................................................................
ii
DARTAR ISI.............................................................................................
iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...........................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................
3
1.3 Tujuan........................................................................................
3
1.4 Manfaat......................................................................................
4
1.4.1
Secara Teoritis..........................................................
4
1.4.2
Secara Organisasi.....................................................
4
1.5 Batasan
Masalah........................................................................
4
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Komunikasi.........................................................
5
2.2 Penegasan Istilah........................................................................
11
BAB III : PEMBAHASAN
3.1 Hakikat Komunikasi Organisasi.................................................
14
3.2 Urgensi Mengkaji Komunikasi
Organisasi................................. 15
3.3 Proses Komunikasi Dalam Organisasi.......................................
15
3.4 Macam – Macam Organisasi......................................................
17
3.4.1
Ditinjau Dari Segi Bentuknya..........................................
17
3.4.2
Dari Segi Cara Penyamapaian Dan Sifatnya.................... 21
3.4.3
Dari Segi Ruang Lingkupnya...........................................
22
3.4.4
Dari Segi Aliran Informasinya.........................................
23
3.5 Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi.................................
24
BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................
25
4.2 Saran..........................................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Melihat
semakin kompleksnya kehidupan manusia serta kemajuan teknologi membuat peranan
komunikasi menjadi semakin vital dan tidak terelakkan lagi untuk menjadi
kebutuhan dan kepentingan untuk berinteraksi memecahkan masalah serta menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan sesama manusia.Kegiatan
komunikasi ini sebenarnya telah ada sejak terbentuknya suatu masyarakat dan
telah menjadi bagian dari kehidupan keseharian
manusia.
Seiring
dengan kegiatan manusia yang tidak terlepas dari kegiatan bekerjasama dan
berorganisasi tentu sangat diperlukan adanya komunikasi yang baik antara satu
pihak dengan pihak yang lain,sehingga pendengar dapat memahami pesan yang
disampaikan si pembicara.
Tapi
dalam kenyataanya, masalah komunikasi selalu dan muncul dalam
organisasi.Sehingga tidak sedikit organisasi – organisasi pada umumnya timbul
tenggelam,muncul sebentar kemudian menghilang,tidak tentu arah atau berubah
haluan dari visi dan misi sedikit demi sedikit organisasi tersebut akan semakin
terkikis keeksistensiannya,pruduktifitas dan loyalitas anggota atau
personalianya,hingga pada akhirnya
organisasi tersebut manjadi mati.berangkat dari kenyataan tadi salah satu
penyebab utama matinya sebuah organisasi adalah
tidak terjalinnya suatu komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan
atau antar personalia organisasi tersebut.Maka disinilah pentingnya kita
membangun suatu hubungan yang baik,suatu interaksi yang baik menciptakan
suasana dan lingkungan yang ideal dalam organisasi melalui komunikasi,sehingga
nantinya akan terjalin suatu ikatan persaudaraan,rasa saling membutuhkan dan
empati antara personalia organisasi tersebut. Banyak faktor yang turut
berpengaruh dalam membangun komunikasi yang baik dalam organisasi,baik secara
internal maupun eksternal masing-masing personalia sehingga jika keadaan ini
terus berlangsung maka terjadi kesenggangan atau kurang baiknya hubungan antar
personalia dan akan berdampak pada kekurang efektifan,moral,eksistensi dan
produktifitas organisasi tersebut.
Suatu organisasi akan tetap
eksis bila didukung oleh karyawan atau personalia yang loyal dan berkomitmen
tinggi kepada organisasi, yang ditunjukkan dalam sikap dan perilaku karyawan di
tempat kerja.Perilaku positif karyawan atau anggota organisasi mampu mendukung
kinerja individu dan kinerja organisasi untuk perkembangan organisasi yang lebih
baik ( marita ahdiana:1)
Dalam perkembangannya media
komunikasi juga berkembang dengan sangat pesat sebagai suatu bentuk perwujudan
kebutuhan manusia dalam menunjang keefektifitasan suatu interaksi komunikasi .Dua
puluh ribu tahun sebelum masehi, manusia pertama mengukir simbol-simbol pada
dinding gua menggunakan batang kayu, dan batu, membunyikan genderang,
menyalakan api, membuat asap untuk memberikan isyarat pada orang lain. Sampai
1000 tahun sebelum masehi muncul hieroglifik dan gambar pictografis menjadi
awal terbentuknya sistem penulisan.Hasil karya tertua yang dicetak adalah sutra oleh kora sekitar 750
AD.Persia dan Romawi telah memiliki sistem pos yang dikirim oleh kurir.Lalu
hadir mesin pencetak dengan mesin tik tahun 1500. Kemudian berkembang telegraf
nirkabel oleh Markoni (1895) yaitu radio dengan kabel. Tahun 1950-an
muncullah televisi lalu alat-alat elektronik lainnya seperti transistor mini,
bioskop, mesin fotocopy, hingga lahir masa hibrida pada tahun 1990-an.
Dalam kesempatan kali ini penulis
lebih menekankan pada pentingnya membangun sebuah komunikasi
yang baik dalam organisasi dengan memberikan beberapa macam pengklasifikasian
komunikasi yang secara umum terjadi didalam organisasi,sehingga nantinya
pembaca bisa mendapatkan gambaran
tentang komunikasi dalam organisasi yang sesungguhnya.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Mengapa komuniksi itu
sangat penting dalam organisasi ?
1.2.2
Sejauh manakah peranan
dan pengaruh komunikasi dalam eksistensi sebuah organisasi?
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk menciptakan
keakraban antara fungsionaris organisasi
dan untuk membangun rasa saling pengertian.
1.3.2
Untuk menghindarkan
perbedaan tingkatan kedudukan dalam organisasi.
1.4
Mamfaat
1.4.1
Secara teori
Dengan membaca uraian yang ada dimakalah ini,paling tidak
kita akan mengetahui betapa pentingnya
membangun sebuah komunikasi yang baik dalam organisasi dan kita juga mendapat
gambaran bahwa dengan adanya suatu komunikasi
yang baik dapat meningkatkan sinergi dan kinerja yang baik.
1.4.2
Secara organisasi
o Mampu
meningkatkan kinerja fungsionaris organisasi.
o Terbentuknya
sinergi kerja yang baik antara atasan dan bawahan.
o Dapat
menghindari hal-hal yang dapat mengganggu integritas dan produktivitas
organisasi.
1.5
Batasan
Pembahasan
1.5.1
Organisasi Himmah NW
Komisariat STMIK SZ Anjani
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Komunikasi
Organisasi.
Pemahaman terhadap komunikasi
organisasi tidak terlepas dari kaitannya dengan berbagai aspek perilaku
organisasi secara keseluruhan. Prilaku
ini menurut sweeny organisasi berkaitan dengan bagaimana dan mengapa
orang –orang bertindak ,berfikir dan merasa dalam suatu setting organisasi
(Sweeney & Mcfarlin,2002 : 4)
2.2. Pengertian Komunikasi dan Organisai
2.2.1. Komunikasi
Golddhaber (1986) memberikan definisi komunikasi organisasi
adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan
yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah dari pengertian tersebut terdapat beberapa konsep tentang komunikasi
orfanisasi antara lain :
Ø Proses, artinya dalam suatu organisasi terdapat kegiatan menciptakan
dan menukar informasi antara
personalia dan ini berjalan terus menerus maka dikatakan sebagai suatu
proses.
Ø Pesan,yang dimaksud pesan adalah
susunan simbol yang penuh arti tentang orang, obyek, kejadian yang dihasilkan
oleh interaksi dengan orang lain. Dalam komunikasi organisasi kita mempelajari
ciptaan dan pertukaran pesan dalam seluruh organisasi. Pesan dalam organisasi
dapat dilihat menurut beberapa klasifikasi yang berhubungan dengan bahasa,
penerima yang dimaksud, metode difusi, dan arus tujuan dari pesan.
Ø Jaringan, organisasi terdiri dari
sederetan orang yang tiap-tiap orang tersebut menduduki posisi
atau peranan tertentu dalam organisasi. Interaksi dan pertukaran pesan dari orang-orang ini akan melewati suatu jalan
kecil yang dissebut jaringan
komunikasi dan Suatu jaringan
komunikasi ini bisa saja dua orang atau beberapa bahkan
mencakup keseluruhanpersonalia dalam organisasi.Hakikat dan luas dari
jaringan komunikasi ini
dipengaruhi juga oleh banyak
factor antara lain; hubungan peranan, arah dan arus
pesan, hakikat seri dari arus
pesan, dan isi dari pesan.
Ø Keadaan Saling Tergantung,keadaan saling tergantung memang sifat dari suatu organisai
yang merupakan suatu sistem terbuka. Atinya Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka
akan berpengaruh pada bagian lainnya bahkan mungkin juga kepada seluruh
sistem organisasi.
Ø Hubungan, artinya antara personalia organisasi harus terjadi
suatu hubungan yang baik karna organisasi merupakan suatu sistem terbuka,dan
bisa jiga kita katakan sebgai cerminan sistem kehidupan sosial.maka agar fungsi-fungsi dalam organisasi
berjalan dengan baik.Sikap, skill, moral dari seseorang, mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh hubungan yang bersifat organisasi. Hubungan manusia dalam
organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang
sampai kepada hubungan yang kompleks.sehingga dalam suatu organisasi terjadi hubungan yang sifatnya
individual, kelompok, dan hubungan organisasi.
Ø Lingkungan,yang dimaksud
lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang
diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem.
Yang termasuk lingkungan internal adalah personal/anggota, tujuan, produk, dll.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah: langganan, saingan, teknologi, dll. Komunikasi organisasi terutama bekenaan dengann transaksi yang
terjadi dalam lingkungan internal organisasi yang terdiri dari organisasi dan
kulturnya, dan antar organisasi dengan lingkungan ekternalnya. Yang
dimaksud dengan kultur organisasi adalah pola kepercayaan dan harapan
dari anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah
laku individu dan kelompok dalam organisasi. Organisasi sebagai suatu sistem
terbuka harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal seperti; teknologi,
ekonomi, undang-undang, dan faktor sosial. Karena faktor lingkungan
berubah-ubah, maka organisasi memerlukan informasi baru. Informasi ini harus
dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran
pesan baik secara internal dalam unit-unit yang relevan maupun terhadap
kepentingan umum secara eksternal.
Ø Ketidakpastian,adalah perbedaan
informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan atau bisa juga dikatakan dengan informasi yang masih
simpang siur.Misalnya:oarganisasi
himmah nw memerlukan informasi tentang keuangan untuk disosialisaikan
kepada anggotanya, kalau informasi tersebut didapatkan maka tidak masalah,
tetapi kalau informaasi itu tidak didapatkan maka terjadi ketidak pastian.
Untuk mengurangi faktor ketidak pastian ini organisasi menciptakan dan menukar
pesan diantara anggotaa, melakukan suatu penelitian pengembangan organisasi, dan mengahapi tugas-tugas yang kompleks
dengan integrasi yang tinggi. Ketidak pastian dalam suatu organisasi juga
disebabkan oleh terjadinya banyak informasi yang diteima daripada sesungguhnya
diperlukan untuk menghadapi lingkungan meeka. Jadi ketidakpastian dapat
disebabkan oleh terlalu sedikit informasi yang didapatkan dan juga karena
terlalu banyak yang diterima.
2.2.2.
Organisasi
Pemahaman terhadap komunikasi organisasi
tidak terlepas dari kaitannya dengan berbagai aspek perilaku organisasi secara
keseluruhan. Prilaku ini menurut sweeny
organisasi berkaitan dengan bagaimana dan mengapa orang–orang bertindak
,berfikir dan merasa dalam suatu setting organisasi (Sweeney &
Mcfarlin,2002 : 4)
Kemudian organisasi menurut Drs.H .Abd
hayyi Nukman dan Drs.H. mugni (2001 :10) adalah kerjasama antara dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan bersama dan dalam kerjasama itu terdapat atasan (
pimpinan) dan bawahan (anggota) dan organsasi akan timbul bila ada kesepkatan
dari orang –orang tersebut untuk mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama yang telah di tetapkan.namun jika ada suatu yang cukup dikeerjakan oleh
satu orang saja maka tidak perlu ada organisasi.Adapun syarat terbentuknya suatu
organisasi adalah :
1. Ada
orang yang jumlahnya lebih dari satu.
2. Orang
–oarang itu sepakat untu melakukan kerjasama.
3. Ada
tujuan yang ingin dicapai dalam kerjasama itu.
4. Diantara
orng-orang yang bekerjasama itu ada yang bertindak sebagai atasan (pimpinan)dan
ada juga yang bertindak sebagai bawahan (anggota).Namun nantinya bila empat
orang melakukan kerjasama namun tidak memiliki tujuan maka bukan dikatakan
sebagai suatu organisasi.dan bila ada empat orang yang yang memiliki suatu
tujuan yang sama tapi orang –orang tersebut tidak melakuakn kerjasama makan
tidak pula dikataka sebagai suatu organisasi.
Menurut weick (1979) “Organisasi”
(organization) secara khas dianggap sebagai kata benda,sementara
“pengorganisasian” (organizing)
dianggapa sebagai kata kerja yang menurut kaum objektifitas menganggap
organisasi sebagai struktur ,sesuatu yang stabil, dan penngunaan kata
“pengorganisasian” untuk merujuk kepada
suatu organisasi (R.Wayne pace dan Don F. Faules 2001: 11).
Face & faules (2001:11) mengemukakan
bahwa terdapat dua pendekatan dalam memahami konsep organisasi,pendekatan
objektif dan pendekatan subyektif.makna “objektif “dalam konteks ini merujuk kepada pandangan bahwa objek
– objek,perilaku-perilaku dan peristiwa-peristiwa eksis didunia nyata dan
terlepas adari pengamatannya,sedangkan
“subyektif “ menunjukkan bahwa realitas itu sendiri adalah konstruksi
sosial,realita sebagai suatu proses kreatif
yang memungkinkan orang mencptakan apa yanga ada “diluar sana”
2.2.3. komunikasi organisasi
Pengertian organisasi dapat
didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unut-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu,diman definisi
ini lebih menekankan pada asfek fungsional (objektif),sedangkan bila dilhat
dari segi persfektif interpretatif (subyektif) komunikasi organisasi dipandang
sebagai sustu proses pencitaan makna atas interaksi yang berupa
organisasi.sehingga menurut pace dan wayne (2001 :31-33) menyatakan bahwa
kmunikasi organisasi merupakan perilaku pengorganisasian yang terjadi dan
bagaimana mereka terlibat dalam proses komunikasi itu dan bertransaksi serta memberi makna atas apa yang terjadi.
Kemudian definisi komunikasi organisasi
yang lebih sederhana dikemukakan juga oleh Arnold & Feldman (1986
:154)bahwa komunikasi organisasimerupakan pertukaran informasi diantara
orang-orang di dalam organisasi,dimana prosesnya secara umum.
2.3. Penegasan Istilah
Istilah
komunikasi mengandung makna bersama-sama (common,commness : inggris),berasal
dari bahasa latin yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan,pemberian
bagian (dalam sesuatu),pertukaran dimana si pembicara mengharapkan
pertimbanagan atau jawaban dari pendengarnya.kata sifatnya adalah
communis,artinya bersifat umum atau bekerja sama.kata kerja adalah communicare,
artinya
berdialog,berunding,bermusyawarah (Arifin:1998 :19) sedangkan menurut Ambar
Teguh Sulistiyani (2003 : 223)“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan,usaha
dan kesempatan yang dapat dinaluyu S.P .Hasibuan 5(2001:34) mengemukakan “kinerja
(prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja capai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu”.
Menurut John Whitmore (1997 :
104) “Kinerja adalah pelaksanaan
fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu
prestasi, suatu pameran umum ketrampikan”.
Selanjutnya menurut Veizal Rivai (
2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah :“merupakan perilaku yang
nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan perannya dalam
perusahaan”.Hal yang sama dikemukakan juga oleh John Witmoredalam Coaching for
Perfomance (1997 :104) “kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang
dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum
keterampilan”.
Kemudian Kinerja merupakan suatu kondisi
yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui
tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu
organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu
kebijakan operasional. Mink (1993 :76) mengemukakan pendapatnya bahwa individu
yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya,
berorientasi pada prestasi,memiliki percayadiri, berperngendalian diri, kompetensi
Dari beberapa pengetian tentang
kinerja diatas bisa kita tarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan keadaan
dimana semua fungsi- fungsi terlaksana dengan baik sebagia suatu prestasi kerja
yang patut untuk dikonfirmasikan kepada pihak tertentu terkait dengan visi dan
misi dari suatu organisasi
Istilah
urgensi merupakan noun atau kata benda sedangkan definisi 'urgensi' (Indonesian) noun yaitu keharusan yg
mendesak dan hal sangat penting.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hakikat Komunikasi Organisasi
Manusia adalah mahluk sosial
yang artinya bahwa dalam kehidupannya manusia membutuhkan orang lain untuk
berinteraksi,serta di dalam kehidupannya manusia juga harus
berkomunikasi, baik dengan sesama
manusia maupun lingkungan masyarakat disekitarnya,Hal
inilah yang dinamakan dengan hakikat
komunikasi dalam organisasi yang merupakan suatu hakekat dimana sebagian besar pribadi manusia
terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan
masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk
kepemimpinan yang merupakan pokok penting dan utama untuk kelangsungan hidup
kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan.Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau
komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik yang baik untuk menunjang eksistensi kelompok atau organisasi tersebut,selain itu diperlukan juga adanya kerja sama yang baik untuk mencapai suatu cita-cita, baik cita-cita pribadi,
maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
3.2 Urgensi Mengkaji
Komunikasi Organisasi
Pengkajian komunikasi
organisasi sangat penting dalam kaitannya dalam mewujudkan organisasi yang maju
dan bermutu.selain itu kajian mengenai pentingnya komunikasi dalam organisasi
juga terkait untuk memperbaiki kinerja masing-masing personalia dalam
organisasi tersebut dan dapat memberikan landasan yang kuat bagi karier dalam menajemen
dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
3.3 Proses Komunikasi Dalam Organisasi
Suatu komunikasi yang baik
dapat di lihat dari berbagai unsur yang berkaitan dengan si pembicara atau
pengirim pesan,isi pesan yang disampaiakan,media komunikasi yang
dipergunakan,kemudan si penerima pesan dan efek atau akibat yang ditimbulkan
dari pesan tersebut.dalam proses komunikasi seorang pembicara atau seorang komunikator harus menyampaikan
pesan dengan jelas agar isi pesan dapat dimengerti oleh pendengar atau
komunikan.Suatu pesan sebelum disampaikan terlebih dahulu di sandikan
(encoding)kedalam simbol-simbol atau dibahasakan dengan bahasa-bahasa yang dapat
membuat pesan bisa dimengerti dan sesuai dengan maksud si komunikator dan dalam
penggunaan bahasa ataupun simbol simbol lain terserah kepada komunikator agar
mempermudah dalam penyampaian dan mampu untuk dimengerti dan dapat mencerminkan
isi pesan yang sesungguhnya.
Berikut ini adalah bagan gambaran proses
berjalannya komunikasi.
Setelah pesan dibahasakan atau
disimbolkan pesan ari komunikator akan disampaikan kepada komunikan melalui
media atau saluran tertentu yang kemudian pesan tersebut akan ditransformasikan
atau diterjemahkan (decoding) kedalam bahasa pendengar dan sesuai dengan
pemikirannya serta sesuai dengan pesan yang diharapkan (perceived message).kemudian
hasil akhir dari serangkaian proses komunikasi adalah efek atau akibat yang
berupa perubahan sikap dan tindakan pada diri penerima sesuai dengan harapan
pengirim pesan.perubahan yang terjadi pada penerima pesan dipengaruhi oleh
perasaan si penerima pesan atau komunikan sesuai dengan konteks
pemahamannya,sehingga dalam kmunikasi terdapat umpan balik yang menyataakan
bahwa proses komunikasi terjadi dua arah interaksi,artinya antrara individu
atau suatu kelompok bisa saja menjadi komunikator dan sekaligus menjadi komunikan yang kemudian
akan saling berinteraksi satu sama lain.keadaan seperti ini juga akan sangat
menguntungkan kedua belah pihak, karna akan mempermudah dalam pemantauan pesan–pesan
yang telah dikirim apakah komunkan dapat menerimanya dan menafsirkan pesan
tersebut sesuai dengan yang diharapkan komunikator.
3.4 Macam-macam Komunikasi
3.4.1 Ditinjau
dari segi bentuknya,komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
Komunikasi
personal(personal communication) yaitu komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya
sebagai komunikator maupun sebagai komunikan,komunikasi personal dibagi menjadi dua,yaitu:
a. Komunikasi intrapersonal,(Intrapersonal
communication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang,berdialog
dan bertanya jawab dengan dirinya sendiri, memberikan umpan balik bagi dirinya
sendiri,dimana seseorang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai
komunikan.Biasanya Komunikasi intrapribadi berlangsung ketika seseorang
melakukan kegitan perenungan, perencanaan dan penilaian kepada diri sendiri.Hal
ini bisa memberikan seseorang kemampuan untuk belajar bagaimana mengenli diri
sendiri,mengamati dan memberikan makna baik itu makna intelektual dan emosional
pada lingkungan sekitar.
b. Komunikasi antarpersonal,merupakan
proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih dengan
beberapa umpan balik.Komunikasi antarpersonal lebih ampuh dibandingkan dengan
komunikasi intrappersonali,karena kegiatan komunikasi antarpersonal memiliki kelebihan dalam mengubah
sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan.Menurut sifatnya komunikasi
antarpribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
o
Komunikasi diadik, yaitu komunikasi yang
berlangsung antara dua orang.
o
Komunikasi triadik, yaitu komunikasi yang
pelakunya terdiri dari tiga orang, satu orang sebagai komunikator dan dua orang
lagi sebagai komunikan.
Dalam komunikasi antarpersonal,sangat diperlukan adanya keterampilan
khusus untuk meningkatkan
efektivitas dari kegitan komunikasi tersebut,keterampilan itu diantarnya:
§ Komunikasi
yang jelas,artinya penyampaian yang
jelas dapat
membantu komunikan dalam memahami gagasan cemerlang dan
instruksi-instruksi penting dari komunikator.karena
lebih dari 75 persen waktu kita dialokasikan untuk berkomunikasi dengan
orang lain
§ Asertiv
dan empati.Kita bekerja dengan dan atau melalui orang lain. Jadi setiap
pernyataannya harus mudah dipahami dan dimengerti orang lain seperti juga
dia mampu melihat sesuatu dari pikiran atau pandangan orang lain tersebut
§ Integritas,yaitu”Say
what they mean and mean what they say” artinya Orang-orang
dengan integritas tinggi melakukan sesuatu sejalan dengan yang mereka katakan.Satunya
kata dengan perbuatan, menghindari kecurangan, dan membangun kejujuran
§ Mendorong
dan memotivasi,artinya seorang
komunikator yang terampil memiliki kemampuan untuk mendorong dan
memotivasi serta meningkatkan semangat orang lain dalam mencapai hasil terbaik,karena sesuatu yang terbaik adalah
aset yang sangat tinggi
nilainya
§ Respek
atau hormat pada orang lain,artinya
seorang komunikator yang baik bukanlah orang yang selau ingin diistimewakan dan otoriter dalam segala hal,yang
nanti implikasikasinya akan bisa
menyepelekan dan memandang remeh orang yang dibawahnya.tetapi komunikator yang
baik harus menghormati orang lain dalam hal perasaan, gagasan, aspirasi,
dan kontribusi untuk organisasi dan luar organisasi.Mampu sebagai pemain tim
dan bekerjasama secara efektif.
2.
Komunikasi
kelompok yaitu interaksi langsung
antara tiga atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh suatu
tujuan yang dikehendaki seperti berbagai informasi, dan pemecahan
masalah sehingga semua anggota kelompok dapat menumbuhkan karateristik pribadi
anggota lainnya.komunikasi dibedakan
menjadi tiga,yaitu :
§ Komunaikasi small group,yaitu interaksi sekumpulan
orang yang mempunyai tujuan yang sama,dan untuk saling mengenal satu dengan
lainnya,lebih ditujukan pada kognisi
komunikan,berlangsung secara dialogis (sirkular) dan kelompoknya bersifat
homogen.Misalnya keluarga, tetangga, kelompok diskusi, dll.
§ Komunikasi large group,yaitu komunikasi
antara seorang komunikator dengan
sejumlah besar komunikan(khalayak),
yang tidak bisa dikenali satu per satu.lebih ditujukan pada afeksi komunikan, hanya komunikator yang aktif, sedangkan yang lain
cenderung pasif, umpan balik yang komunikator berikan sangat terbatas, hanya
sekedar tepuk tangan dan sorakan serempak,berlangsung secara linier, dan kelompoknya bersifat heterogen.
Misalnya Sidang DPR
§ Komunikasi massa,adalah komunikasi
melalui media massa yang menyiarkan
informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah banyak
seperti surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan
televisi yang ditujukan kepada umum
3.4.2 Komunikasi dari segi cara penyampaian dan
sifatnya dibagi menjadi dua yaitu :
a. Lisan,dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :
· Langsung,yaitu komunikasi yang dilakukan
secara langsung antara kedua belah pihak
tidak dibatasi oleh jarak dan tanpa melalui perantara orang ketiga ataupun
media komunikasi yang lain
· tidak langsung,yaitu komunikasi yang
dibatasi oleh jarak dan dilakukan dengan menggunakan perantara orang ketiga
atau menggunakan alat atau media komunikasi.
b. Tertulis,komunikasi secara tertulis dapat
berlangsung dam bentuk :
· Surat menyurat,dipergunakan untuk
menyampaikan berita yang bersifat singkat,dan jelas yang ditulis dengan
tujuan-tujuan tertentu
· Naskah,biasanya dipergunakan untuk
menyampaikan berita yang bersifat komplek
· Blangko,digunakan untuk mengirim berita
dalam suaatu daftar
· Gambar dan foto,biasanya untuk
menggambarkan suatu berita yang tidak dapat dinyatakan dengan kata-kata
· Spanduk,digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada banyak orang
3.4.3 Komunikasi dilihat dari
ruang lingkupnya terjadinya komunikasi dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :
1. Komunikasi internal,yaitu komunikasi yang
berlangsung dalam ruang lingkup organisasi dan terjadi antara anggota
organisasi itu saja.komunnikasi internal dapat dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
a. Komunikasi vertikal,dimana aliran
komunikasi terjadi dari atasan kepada bawahan,misalnya teguran,pujian,perintah
dll
b. Komunikasi horizontal,yaitu komunikasi
yang terjadi diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan yang sejajar dalam
ruang lingkup organisasi tersebut
c. Komunikasi diagonal,dimana komunikasi
terjadi diantara orang-orang yang tidak sejajar kedudukannya dalam ruang
lingkup organisasi tersebut
2. Komunikasi eksternal,yaitu komunikasi yang
terjadi antara organisasi dengan pihak lain diluar organisasi tersebut yang
dimaksudkan untuk mendapat pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama. Komunikasi eksternal
bisa berupa pameran,promo,konperensi pers,siaran TV,radio, dan bakti sosial.
3.4.4 Komunikasi dari segi
aliran informasi dapat dibedakan menjadi lima,yaitu :
1. Komunikasi satu arah (simplex),yaitu
komunikasi yang berlangsung dari satu arah saja yang bertujuan untuk menjaga
kerahasiaan atau menjaga kewibawaan pimpinan.
a. Komunikasi dua arah yaitu komunikasi yang
bersifat timbal balik antara komunikator dengan komunikan untuk memberi
feedback (respons) sehingga bisa memberikan kepuasan pada kedua belah pihak
serta dapat menghindari terjadinya kesalah fahaman.
b. Komunikasi keatas,yaitu komunikasi yang
terjadi dari bawahan ke atasan.
c. Komunikasi kebawah,yaitu komunikasi yang
terjadi dari atasan kepada bawahan.
d. Komunikasi kesamping,yaitu komunikasi yang
terjadi diantara orang-orang yang kedudukannya sejajar.
3.5 Hambatan
dalam komunikasi organisasi
1. Gangguan
yaitu gangguan yang dapat berupa mekanik dan semantik
a. Gangguan
mekanik,berupa gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan
(noise) yang bersifat fisik
b. Gangguan
semantik,berupa gangguan yang berkenaan dengan pesan komunikasi sehingga
pengertiannya menjadi berubah dari yang dimaksudkan semula
2. Kepentingan
artinya seorang yang hanya akan memperhatikan pesan jika ada hubugan pesan
dengankepentingannya.kepentingan tidak hanya mempengaruhi perhatian saja tetapi
juga menentukan daya tanggap,perasaan,pikiran dan tingkah laku.
3. Motivasi,artinya
suatu komunikasi dapat berlangsung dengan baik bila pesan yang disampaikan
sesuai dengan motivasi dari penerima.
4. Prasangka,seseorang
yang memiliki prasangka terhadap pengirim pesan dapat menyebabkan proses
komunikasi berlangsung tidak efektif karena
dalam prasangka emosi memaksa seseorang menarik kesimpulan tanpa menggunakan
pikiran yang easional.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian materi yang telah
penulis paparkan,penulis dapat menyimpulkan bahwa sebuah organisasi yang baik
dan efektif adalah organisasi yang didalamnya terjalin suatu komunikasi yang
baik dan terdiri dari personalia-personalia yang mempunyai
dedikasi,loyalitas,dan integritas yang tinggi sehingga organisasi tersebut akan
tetap eksis.
4.2 Saran
Berdasarka
meteri pembahasan dan kesimpulan diatas,penulis dapat menyarankan,yaitu :
a. Dengan
mengetahui betapa pentingnya suatu komunikasi yang baik dalam
organisasi,masing-masing personalia baik itu atasan maupun bawahan (anggota) disarankan
agar memperbaiki,menajalin dan meningkatkan
komunikasi yang baik,baik itu lewat acara yang formal maupun nonformal dengan
lebih menekankan pada membentuk keakraban dan rasa persaudaraan.
b. Penulis
juga menyadari sepenuhnaya bahwa makalah ini masuh jauh dari sempurna,masih
banyak terdapat kekurangan dan kelemahan
dalam menyusun makalah ini,maka penulis berharap
pada pembaca atau penelitian yang selanjutnya kiranya makalah ini dapat
disempurnakan
Demikian
kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dengan harapan semoga bermanpaat bagi pembaca dan semua pihak kususnya penulis
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Wayne
Face R dan Don F.Faules.2001.komunikasi organisasi.PT REMAJA ROSDAKARA,Bandung.
http://www.artikata.com/arti-356002-urgensi.html
Drs.H.Abdul
Hayyi Nukman dan Drs.H.M.mugni.Sn.SS.2001.mengenal nahdlatul wathan.PB Nahdlatul
Wathan . Anjani