Selamat Datang Diblog Resmi PC. HIMMAH NW Lotim

SELAMAT DATANG DIBLOG RESMI PC. HIMMAH NW LOMBOK TIMUR

“ Media Informasi Intlektual Mahsiswa Nahdlatul Wathan “

Rabu, 12 Desember 2012



SISTEMATIKA MEMBUAT MAKALAH/KARYA ILMIAH SEDERHANA

Makalah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah sederhana. Makalah ditulis dengan tujuan untuk membahas suatu topik. Makalah dikembangkan secara sistematis dengan menuangkan gagasan secara runtut. Untuk itu, penulisan makalah perlu dipersiapkan dengan menyusun kerangka makalah. Kerangka makalah (outline) dibuat dengan tujuan menentukan pola atau garis besar isi makalah.
Karya Ilmiah memiliki ciri khas yaitu
                      
a. Bersifat ilmiah.
b. Objektif.
c. Menggunakan bahasa baku.
d. Disusun dengan kerangka yang sistematis





KERANGKA MAKALAH/KARYA ILMIAH SEDERHANA

Sampul
Motto
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D.Tujuan Penulisan
E.Manfaat
BAB II Landasan Teori/Kajian Pustaka
BAB III Pembahasan
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran
Daftar Pustaka/Rujukan




Contoh Sampul :

STRATEGI HIMMAH NW DALAM MEWUJUDKAN       KADER YANG MILITAN




MAKALAH WAPA II
Di Ajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Menjadi Peserta WAPA II Pimpinan Cabang 
Himpunan Mahasiswa NW Lombok Timur

Oleh

ADI KUSMAWAN

HIMPUNAN MAHASISWA NAHDLATUL WATHAN KOMISARIAT MA’HAD DAARUL QUR’AN WALHADITS ALMAJIDIYAH ASSYAFI’IYAH NAHDLATUL WATHAN ANJANI
2012







Selasa, 11 Desember 2012



MAKALAH WAPA II

Urgensi Membangun Komunikasi Dalam Organisasi


Oleh:
LINDA SUCI ARTIKA

PENGEMBANGAN ORGANISASI
 DAN
 EKSISTENSI HIMMAH NW


HIMMAH NW KOMISARIAT STIMK SYAIKH ZAINUDDIN NW ANJANI LOTIM
TAHUN 2011








KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah dipersembahkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat di selesaikan sesuai rencana. Salawat atas nabi tidak lupa kita persembahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW. Makalah ini membahas tentang urgensi komunikasi dalam organisasi.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat motivasi dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada kanda ketua komisariat, ketua pimpinan cabang dan kanda/yunda senior yang lain. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi juga disampaikan kepada kedua orang tua kami yang telah banyak memberikan dukungan. Semoga semua amal baik ini tercatat disisi Allah SWT sebagai amal ibadah. Amin
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritikan yang konstruktif dari para pembaca akan diterima dengan tangan terbuka demi kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat.
Anjani, 29 Dzulhijjah   1432 H
13 Desember 2011 M
Penyusun

DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii
DARTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang........................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah...................................................................... 3
1.3  Tujuan........................................................................................ 3
1.4  Manfaat...................................................................................... 4
1.4.1        Secara Teoritis.......................................................... 4
1.4.2        Secara Organisasi..................................................... 4
1.5  Batasan Masalah........................................................................ 4
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Komunikasi......................................................... 5
2.2 Penegasan Istilah........................................................................ 11
BAB III : PEMBAHASAN
3.1 Hakikat Komunikasi Organisasi................................................. 14
3.2 Urgensi Mengkaji Komunikasi Organisasi................................. 15

3.3 Proses  Komunikasi Dalam Organisasi....................................... 15
3.4 Macam – Macam Organisasi...................................................... 17
3.4.1 Ditinjau Dari Segi Bentuknya.......................................... 17
3.4.2 Dari Segi Cara Penyamapaian Dan Sifatnya.................... 21
3.4.3 Dari Segi Ruang Lingkupnya........................................... 22
3.4.4 Dari Segi Aliran Informasinya......................................... 23
3.5 Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi................................. 24
BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................ 25
4.2 Saran.......................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Melihat semakin kompleksnya kehidupan manusia serta kemajuan teknologi membuat peranan komunikasi menjadi semakin vital dan tidak terelakkan lagi untuk menjadi kebutuhan dan  kepentingan  untuk berinteraksi  memecahkan masalah serta menjalin hubungan  kerja sama yang baik dengan sesama manusia.Kegiatan komunikasi ini sebenarnya telah ada sejak terbentuknya suatu masyarakat dan telah menjadi bagian dari kehidupan keseharian  manusia.
Seiring dengan kegiatan manusia yang tidak terlepas dari kegiatan bekerjasama dan berorganisasi tentu sangat diperlukan adanya komunikasi yang baik antara satu pihak dengan pihak yang lain,sehingga pendengar dapat memahami pesan yang disampaikan si pembicara.
Tapi dalam kenyataanya, masalah komunikasi selalu dan muncul dalam organisasi.Sehingga tidak sedikit organisasi – organisasi pada umumnya timbul tenggelam,muncul sebentar kemudian menghilang,tidak tentu arah atau berubah haluan dari visi dan misi sedikit demi sedikit organisasi tersebut akan semakin terkikis keeksistensiannya,pruduktifitas dan loyalitas anggota atau personalianya,hingga  pada akhirnya organisasi tersebut manjadi mati.berangkat dari kenyataan tadi salah satu penyebab utama matinya sebuah organisasi adalah  tidak terjalinnya suatu komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan atau antar personalia organisasi tersebut.Maka disinilah pentingnya kita membangun suatu hubungan yang baik,suatu interaksi yang baik menciptakan suasana dan lingkungan yang ideal dalam organisasi melalui komunikasi,sehingga nantinya akan terjalin suatu ikatan persaudaraan,rasa saling membutuhkan dan empati antara personalia organisasi tersebut. Banyak faktor yang turut berpengaruh dalam membangun komunikasi yang baik dalam organisasi,baik secara internal maupun eksternal masing-masing personalia sehingga jika keadaan ini terus berlangsung maka terjadi kesenggangan atau kurang baiknya hubungan antar personalia dan akan berdampak pada kekurang efektifan,moral,eksistensi dan produktifitas organisasi tersebut.
Suatu organisasi akan tetap eksis bila didukung oleh karyawan atau personalia yang loyal dan berkomitmen tinggi kepada organisasi, yang ditunjukkan dalam sikap dan perilaku karyawan di tempat kerja.Perilaku positif karyawan atau anggota organisasi mampu mendukung kinerja individu dan kinerja organisasi untuk perkembangan organisasi yang lebih baik ( marita ahdiana:1)
Dalam perkembangannya media komunikasi juga berkembang dengan sangat pesat sebagai suatu bentuk perwujudan kebutuhan manusia dalam menunjang keefektifitasan suatu interaksi komunikasi .Dua puluh ribu tahun sebelum masehi, manusia pertama mengukir simbol-simbol pada dinding gua menggunakan batang kayu, dan batu, membunyikan genderang, menyalakan api, membuat asap untuk memberikan isyarat pada orang lain. Sampai 1000 tahun sebelum masehi muncul hieroglifik dan gambar pictografis menjadi awal terbentuknya sistem penulisan.Hasil karya tertua yang dicetak adalah sutra oleh kora sekitar 750 AD.Persia dan Romawi telah memiliki sistem pos yang dikirim oleh kurir.Lalu hadir mesin pencetak dengan mesin tik tahun 1500. Kemudian berkembang telegraf nirkabel oleh Markoni  (1895) yaitu radio dengan kabel. Tahun 1950-an muncullah televisi lalu alat-alat elektronik lainnya seperti transistor mini, bioskop, mesin fotocopy, hingga lahir masa hibrida pada tahun 1990-an.
Dalam kesempatan kali ini penulis lebih menekankan pada pentingnya membangun sebuah  komunikasi  yang baik dalam organisasi dengan memberikan beberapa macam pengklasifikasian komunikasi yang secara umum terjadi didalam organisasi,sehingga nantinya pembaca  bisa mendapatkan gambaran tentang komunikasi dalam organisasi yang sesungguhnya.
1.2    Rumusan Masalah
1.2.1        Mengapa komuniksi itu sangat penting dalam organisasi ?
1.2.2        Sejauh manakah peranan dan pengaruh komunikasi dalam eksistensi sebuah organisasi?
1.3    Tujuan
1.3.1        Untuk menciptakan keakraban antara fungsionaris organisasi dan untuk membangun rasa saling pengertian.
1.3.2        Untuk menghindarkan perbedaan tingkatan kedudukan dalam organisasi.
1.4    Mamfaat
1.4.1        Secara teori
Dengan membaca  uraian yang ada dimakalah ini,paling tidak kita akan mengetahui betapa  pentingnya membangun sebuah komunikasi yang baik dalam organisasi dan kita juga mendapat gambaran bahwa dengan adanya  suatu komunikasi yang baik dapat meningkatkan sinergi dan kinerja yang baik.
1.4.2        Secara organisasi
o  Mampu meningkatkan kinerja fungsionaris organisasi.
o  Terbentuknya sinergi kerja yang baik antara atasan dan bawahan.
o  Dapat menghindari hal-hal yang dapat mengganggu integritas dan produktivitas organisasi.
1.5    Batasan Pembahasan
1.5.1        Organisasi Himmah NW Komisariat STMIK SZ Anjani










BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep  Dasar  Komunikasi Organisasi.
Pemahaman terhadap komunikasi organisasi tidak terlepas dari kaitannya dengan berbagai aspek perilaku organisasi secara keseluruhan. Prilaku  ini menurut sweeny organisasi berkaitan dengan bagaimana dan mengapa orang –orang bertindak ,berfikir dan merasa dalam suatu setting organisasi (Sweeney & Mcfarlin,2002 : 4)
2.2. Pengertian Komunikasi  dan Organisai
2.2.1.  Komunikasi
Golddhaber (1986) memberikan definisi komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah dari pengertian tersebut terdapat beberapa konsep tentang komunikasi orfanisasi antara lain :
Ø  Proses, artinya dalam suatu organisasi terdapat kegiatan menciptakan  dan menukar informasi antara personalia dan ini berjalan terus menerus maka dikatakan sebagai suatu proses.
Ø  Pesan,yang dimaksud pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, obyek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang lain. Dalam komunikasi organisasi kita mempelajari ciptaan dan pertukaran pesan dalam seluruh organisasi. Pesan dalam organisasi dapat dilihat menurut beberapa klasifikasi yang berhubungan dengan bahasa, penerima yang dimaksud, metode difusi, dan arus tujuan dari pesan.
Ø  Jaringan, organisasi terdiri dari sederetan orang yang tiap-tiap orang tersebut menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Interaksi dan pertukaran pesan dari orang-orang ini akan melewati suatu jalan kecil yang dissebut jaringan komunikasi dan Suatu jaringan komunikasi ini  bisa saja dua orang atau beberapa bahkan mencakup keseluruhanpersonalia dalam organisasi.Hakikat dan luas dari jaringan komunikasi ini dipengaruhi juga oleh banyak factor antara lain; hubungan peranan, arah dan arus pesan, hakikat seri dari arus pesan, dan isi dari pesan.
Ø  Keadaan Saling Tergantung,keadaan saling tergantung memang sifat dari suatu organisai  yang merupakan suatu sistem terbuka. Atinya Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh pada bagian lainnya bahkan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi.
Ø  Hubungan, artinya  antara personalia organisasi harus terjadi suatu hubungan yang baik karna organisasi merupakan suatu sistem terbuka,dan bisa jiga kita katakan sebgai cerminan sistem kehidupan sosial.maka agar fungsi-fungsi dalam organisasi berjalan dengan baik.Sikap, skill, moral dari seseorang, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan yang bersifat organisasi. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang sampai kepada hubungan yang kompleks.sehingga dalam suatu organisasi terjadi hubungan yang sifatnya individual, kelompok, dan hubungan organisasi.
Ø  Lingkungan,yang dimaksud lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Yang termasuk lingkungan internal adalah personal/anggota, tujuan, produk, dll. Sedangkan lingkungan eksternal adalah: langganan, saingan, teknologi, dll. Komunikasi organisasi terutama bekenaan dengann transaksi yang terjadi dalam lingkungan internal organisasi yang terdiri dari organisasi dan kulturnya, dan antar organisasi dengan lingkungan ekternalnya. Yang dimaksud  dengan kultur organisasi adalah pola kepercayaan dan harapan dari anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah laku individu dan kelompok dalam organisasi. Organisasi sebagai suatu sistem terbuka harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal seperti; teknologi, ekonomi, undang-undang, dan faktor sosial. Karena faktor lingkungan berubah-ubah, maka organisasi memerlukan informasi baru. Informasi ini harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal dalam unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara eksternal.
Ø  Ketidakpastian,adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan atau bisa juga dikatakan dengan informasi yang masih simpang siur.Misalnya:oarganisasi himmah nw memerlukan informasi tentang keuangan untuk disosialisaikan kepada anggotanya, kalau informasi tersebut didapatkan maka tidak masalah, tetapi kalau informaasi itu tidak didapatkan maka terjadi ketidak pastian. Untuk mengurangi faktor ketidak pastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggotaa, melakukan suatu penelitian pengembangan organisasi, dan mengahapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi yang tinggi. Ketidak pastian dalam suatu organisasi juga disebabkan oleh terjadinya banyak informasi yang diteima daripada sesungguhnya diperlukan untuk menghadapi lingkungan meeka. Jadi ketidakpastian dapat disebabkan oleh terlalu sedikit informasi yang didapatkan dan juga karena terlalu banyak yang diterima.
2.2.2.  Organisasi
Pemahaman terhadap komunikasi organisasi tidak terlepas dari kaitannya dengan berbagai aspek perilaku organisasi secara keseluruhan. Prilaku  ini menurut sweeny organisasi berkaitan dengan bagaimana dan mengapa orang–orang bertindak ,berfikir dan merasa dalam suatu setting organisasi (Sweeney & Mcfarlin,2002 : 4)
Kemudian organisasi menurut Drs.H .Abd hayyi Nukman dan Drs.H. mugni (2001 :10) adalah kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dan dalam kerjasama itu terdapat atasan ( pimpinan) dan bawahan (anggota) dan organsasi akan timbul bila ada kesepkatan dari orang –orang tersebut untuk mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang telah di tetapkan.namun jika ada suatu yang cukup dikeerjakan oleh satu orang saja maka tidak perlu ada organisasi.Adapun syarat terbentuknya suatu organisasi adalah :
1.    Ada orang yang jumlahnya lebih dari satu.
2.    Orang –oarang itu sepakat untu melakukan kerjasama.
3.    Ada tujuan yang ingin dicapai dalam kerjasama itu.
4.    Diantara orng-orang yang bekerjasama itu ada yang bertindak sebagai atasan (pimpinan)dan ada juga yang bertindak sebagai bawahan (anggota).Namun nantinya bila empat orang melakukan kerjasama namun tidak memiliki tujuan maka bukan dikatakan sebagai suatu organisasi.dan bila ada empat orang yang yang memiliki suatu tujuan yang sama tapi orang –orang tersebut tidak melakuakn kerjasama makan tidak pula dikataka sebagai suatu organisasi.
Menurut weick (1979) “Organisasi” (organization) secara khas dianggap sebagai kata benda,sementara “pengorganisasian”  (organizing) dianggapa sebagai kata kerja yang menurut kaum objektifitas menganggap organisasi sebagai struktur ,sesuatu yang stabil, dan penngunaan kata “pengorganisasian” untuk  merujuk kepada suatu organisasi (R.Wayne pace dan Don F. Faules 2001: 11).
Face & faules (2001:11) mengemukakan bahwa terdapat dua pendekatan dalam memahami konsep organisasi,pendekatan objektif dan pendekatan subyektif.makna “objektif “dalam  konteks ini merujuk kepada pandangan bahwa objek – objek,perilaku-perilaku dan peristiwa-peristiwa eksis didunia nyata dan terlepas adari pengamatannya,sedangkan  “subyektif “ menunjukkan bahwa realitas itu sendiri adalah konstruksi sosial,realita sebagai suatu proses kreatif  yang memungkinkan orang mencptakan apa yanga ada “diluar sana”

2.2.3. komunikasi organisasi
Pengertian organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unut-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu,diman definisi ini lebih menekankan pada asfek fungsional (objektif),sedangkan bila dilhat dari segi persfektif interpretatif (subyektif) komunikasi organisasi dipandang sebagai sustu proses pencitaan makna atas interaksi yang berupa organisasi.sehingga menurut pace dan wayne (2001 :31-33) menyatakan bahwa kmunikasi organisasi merupakan perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka terlibat dalam proses komunikasi itu dan bertransaksi  serta memberi makna atas apa yang terjadi.
Kemudian definisi komunikasi organisasi yang lebih sederhana dikemukakan juga oleh Arnold & Feldman (1986 :154)bahwa komunikasi organisasimerupakan pertukaran informasi diantara orang-orang di dalam organisasi,dimana prosesnya secara umum.
2.3.  Penegasan Istilah
Istilah komunikasi mengandung makna bersama-sama (common,commness : inggris),berasal dari bahasa latin yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan,pemberian bagian (dalam sesuatu),pertukaran dimana si pembicara mengharapkan pertimbanagan atau jawaban dari pendengarnya.kata sifatnya adalah communis,artinya bersifat umum atau bekerja sama.kata kerja adalah communicare, artinya  berdialog,berunding,bermusyawarah (Arifin:1998 :19) sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223)“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan,usaha dan kesempatan yang dapat dinaluyu S.P .Hasibuan 5(2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja capai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.
Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah  pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum ketrampikan”.
Selanjutnya menurut Veizal Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah :“merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.Hal yang sama dikemukakan juga oleh John Witmoredalam Coaching for Perfomance (1997 :104) “kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”.
Kemudian Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Mink (1993 :76) mengemukakan pendapatnya bahwa individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya, berorientasi pada prestasi,memiliki percayadiri, berperngendalian diri, kompetensi
Dari beberapa pengetian tentang kinerja diatas bisa kita tarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan keadaan dimana semua fungsi- fungsi terlaksana dengan baik sebagia suatu prestasi kerja yang patut untuk dikonfirmasikan kepada pihak tertentu terkait dengan visi dan misi dari suatu organisasi
Istilah urgensi merupakan noun atau kata benda sedangkan definisi 'urgensi' (Indonesian) noun yaitu keharusan yg mendesak dan hal sangat penting.








BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hakikat Komunikasi Organisasi
Manusia adalah mahluk sosial yang artinya bahwa dalam kehidupannya manusia membutuhkan orang lain untuk berinteraksi,serta di dalam kehidupannya  manusia juga harus berkomunikasi, baik dengan sesama manusia  maupun lingkungan masyarakat disekitarnya,Hal inilah yang dinamakan dengan hakikat komunikasi dalam organisasi yang merupakan suatu hakekat dimana sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan pokok penting dan utama untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan.Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik yang baik untuk menunjang eksistensi kelompok atau organisasi tersebut,selain itu diperlukan juga adanya kerja sama  yang baik untuk mencapai suatu cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.


3.2 Urgensi Mengkaji Komunikasi Organisasi
Pengkajian komunikasi organisasi sangat penting dalam kaitannya dalam mewujudkan organisasi yang maju dan bermutu.selain itu kajian mengenai pentingnya komunikasi dalam organisasi juga terkait untuk memperbaiki kinerja masing-masing personalia dalam organisasi tersebut dan dapat memberikan landasan  yang kuat bagi karier dalam  menajemen  dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
3.3 Proses  Komunikasi Dalam Organisasi
Suatu komunikasi yang baik dapat di lihat dari berbagai unsur yang berkaitan dengan si pembicara atau pengirim pesan,isi pesan yang disampaiakan,media komunikasi yang dipergunakan,kemudan si penerima pesan dan efek atau akibat yang ditimbulkan dari pesan tersebut.dalam proses komunikasi seorang pembicara  atau seorang komunikator harus menyampaikan pesan dengan jelas agar isi pesan dapat dimengerti oleh pendengar atau komunikan.Suatu pesan sebelum disampaikan terlebih dahulu di sandikan (encoding)kedalam simbol-simbol atau  dibahasakan dengan bahasa-bahasa yang dapat membuat pesan bisa dimengerti dan sesuai dengan maksud si komunikator dan dalam penggunaan bahasa ataupun simbol simbol lain terserah kepada komunikator agar mempermudah dalam penyampaian dan mampu untuk dimengerti dan dapat mencerminkan isi pesan yang sesungguhnya.
Berikut ini adalah bagan gambaran proses berjalannya komunikasi.
noise
Setelah pesan dibahasakan atau disimbolkan pesan ari komunikator akan disampaikan kepada komunikan melalui media atau saluran tertentu yang kemudian pesan tersebut akan ditransformasikan atau diterjemahkan (decoding) kedalam bahasa pendengar dan sesuai dengan pemikirannya serta sesuai dengan pesan yang diharapkan (perceived message).kemudian hasil akhir dari serangkaian proses komunikasi adalah efek atau akibat yang berupa perubahan sikap dan tindakan pada diri penerima sesuai dengan harapan pengirim pesan.perubahan yang terjadi pada penerima pesan dipengaruhi oleh perasaan si penerima pesan atau komunikan sesuai dengan konteks pemahamannya,sehingga dalam kmunikasi terdapat umpan balik yang menyataakan bahwa proses komunikasi terjadi dua arah interaksi,artinya antrara individu atau suatu kelompok bisa saja menjadi komunikator dan  sekaligus menjadi komunikan yang kemudian akan saling berinteraksi satu sama lain.keadaan seperti ini juga akan sangat menguntungkan kedua belah pihak, karna akan mempermudah dalam pemantauan pesan–pesan yang telah dikirim apakah komunkan dapat menerimanya dan menafsirkan pesan tersebut sesuai dengan yang diharapkan komunikator.
3.4 Macam-macam Komunikasi
3.4.1 Ditinjau dari segi bentuknya,komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu:
1.         Komunikasi personal(personal communication) yaitu komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan,komunikasi personal dibagi menjadi dua,yaitu:
a.    Komunikasi intrapersonal,(Intrapersonal communication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang,berdialog dan bertanya jawab dengan dirinya sendiri, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri,dimana seseorang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan.Biasanya Komunikasi intrapribadi berlangsung ketika seseorang melakukan kegitan perenungan, perencanaan dan penilaian kepada diri sendiri.Hal ini bisa memberikan seseorang kemampuan untuk belajar bagaimana mengenli diri sendiri,mengamati dan memberikan makna baik itu makna intelektual dan emosional pada lingkungan sekitar.
b.   Komunikasi antarpersonal,merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih dengan beberapa umpan balik.Komunikasi antarpersonal lebih ampuh dibandingkan dengan komunikasi intrappersonali,karena kegiatan komunikasi antarpersonal memiliki kelebihan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan.Menurut sifatnya komunikasi antarpribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
o  Komunikasi diadik, yaitu komunikasi yang berlangsung antara dua orang.
o  Komunikasi triadik, yaitu komunikasi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, satu orang sebagai komunikator dan dua orang lagi sebagai komunikan.
Dalam komunikasi antarpersonal,sangat diperlukan adanya keterampilan khusus untuk meningkatkan efektivitas dari kegitan komunikasi tersebut,keterampilan itu diantarnya:
§   Komunikasi yang jelas,artinya penyampaian yang jelas dapat membantu komunikan dalam memahami gagasan cemerlang dan instruksi-instruksi penting dari komunikator.karena lebih dari 75 persen waktu kita dialokasikan untuk berkomunikasi dengan orang lain
§   Asertiv dan empati.Kita bekerja dengan dan atau melalui orang lain. Jadi setiap pernyataannya harus mudah dipahami dan dimengerti orang lain seperti juga  dia mampu melihat sesuatu dari pikiran atau pandangan orang lain tersebut
§   Integritas,yaituSay what they mean and mean what they say artinya Orang-orang dengan integritas tinggi melakukan sesuatu sejalan dengan yang mereka katakan.Satunya kata dengan perbuatan, menghindari kecurangan, dan membangun kejujuran
§   Mendorong dan memotivasi,artinya seorang komunikator yang terampil memiliki kemampuan untuk mendorong dan memotivasi serta meningkatkan semangat orang lain dalam mencapai hasil terbaik,karena sesuatu yang terbaik adalah aset yang sangat tinggi nilainya
§   Respek  atau hormat pada orang lain,artinya seorang komunikator yang baik bukanlah orang yang selau ingin diistimewakan dan otoriter dalam segala hal,yang nanti implikasikasinya akan bisa menyepelekan dan memandang remeh orang yang dibawahnya.tetapi komunikator yang baik harus menghormati orang lain dalam hal perasaan, gagasan, aspirasi, dan kontribusi untuk organisasi dan luar organisasi.Mampu sebagai pemain tim dan bekerjasama secara efektif.
2.         Komunikasi kelompok yaitu interaksi langsung antara tiga atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh suatu tujuan yang dikehendaki seperti berbagai informasi, dan pemecahan masalah sehingga semua anggota kelompok dapat menumbuhkan karateristik pribadi anggota lainnya.komunikasi dibedakan menjadi tiga,yaitu :
§  Komunaikasi small group,yaitu interaksi sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama,dan untuk saling mengenal satu dengan lainnya,lebih ditujukan pada kognisi komunikan,berlangsung secara dialogis (sirkular) dan kelompoknya bersifat homogen.Misalnya keluarga, tetangga, kelompok diskusi, dll.
§  Komunikasi large group,yaitu komunikasi antara seorang komunikator dengan sejumlah besar komunikan(khalayak), yang tidak bisa dikenali satu per satu.lebih ditujukan pada afeksi komunikan, hanya komunikator yang aktif, sedangkan yang lain cenderung pasif, umpan balik yang komunikator berikan sangat terbatas, hanya sekedar tepuk tangan dan sorakan serempak,berlangsung secara linier, dan kelompoknya bersifat heterogen. Misalnya Sidang DPR
§  Komunikasi massa,adalah komunikasi melalui media massa yang menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah banyak seperti surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum
3.4.2 Komunikasi dari segi cara penyampaian dan sifatnya dibagi menjadi dua yaitu :
a.    Lisan,dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :
·      Langsung,yaitu komunikasi yang dilakukan secara langsung  antara kedua belah pihak tidak dibatasi oleh jarak dan tanpa melalui perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang lain
·      tidak langsung,yaitu komunikasi yang dibatasi oleh jarak dan dilakukan dengan menggunakan perantara orang ketiga atau menggunakan alat atau media komunikasi.
b.      Tertulis,komunikasi secara tertulis dapat berlangsung dam bentuk :
·      Surat menyurat,dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat singkat,dan jelas yang ditulis dengan tujuan-tujuan tertentu
·      Naskah,biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek
·      Blangko,digunakan untuk mengirim berita dalam suaatu daftar
·      Gambar dan foto,biasanya untuk menggambarkan suatu berita yang tidak dapat dinyatakan dengan kata-kata
·      Spanduk,digunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang
3.4.3 Komunikasi dilihat dari ruang lingkupnya terjadinya komunikasi dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :
1.    Komunikasi internal,yaitu komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup organisasi dan terjadi antara anggota organisasi itu saja.komunnikasi internal dapat dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
a.    Komunikasi vertikal,dimana aliran komunikasi terjadi dari atasan kepada bawahan,misalnya teguran,pujian,perintah dll
b.   Komunikasi horizontal,yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan yang sejajar dalam ruang lingkup organisasi tersebut
c.    Komunikasi diagonal,dimana komunikasi terjadi diantara orang-orang yang tidak sejajar kedudukannya dalam ruang lingkup organisasi tersebut
2.    Komunikasi eksternal,yaitu komunikasi yang terjadi antara organisasi dengan pihak lain diluar organisasi tersebut yang dimaksudkan untuk mendapat pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama. Komunikasi eksternal bisa berupa pameran,promo,konperensi pers,siaran TV,radio, dan bakti sosial.
3.4.4 Komunikasi dari segi aliran informasi dapat dibedakan menjadi lima,yaitu :
1.    Komunikasi satu arah (simplex),yaitu komunikasi yang berlangsung dari satu arah saja yang bertujuan untuk menjaga kerahasiaan atau menjaga kewibawaan pimpinan.
a.    Komunikasi dua arah yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik antara komunikator dengan komunikan untuk memberi feedback (respons) sehingga bisa memberikan kepuasan pada kedua belah pihak serta dapat menghindari terjadinya kesalah fahaman.
b.    Komunikasi keatas,yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan ke atasan.
c.    Komunikasi kebawah,yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
d.   Komunikasi kesamping,yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang kedudukannya sejajar.
3.5  Hambatan dalam komunikasi organisasi
1.    Gangguan yaitu gangguan yang dapat berupa mekanik dan semantik
a.    Gangguan mekanik,berupa gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan (noise) yang bersifat fisik
b.    Gangguan semantik,berupa gangguan yang berkenaan dengan pesan komunikasi sehingga pengertiannya menjadi berubah dari yang dimaksudkan semula
2.    Kepentingan artinya seorang yang hanya akan memperhatikan pesan jika ada hubugan pesan dengankepentingannya.kepentingan tidak hanya mempengaruhi perhatian saja tetapi juga menentukan daya tanggap,perasaan,pikiran dan tingkah laku.
3.    Motivasi,artinya suatu komunikasi dapat berlangsung dengan baik bila pesan yang disampaikan sesuai dengan motivasi dari penerima.
4.    Prasangka,seseorang yang memiliki prasangka terhadap pengirim pesan dapat menyebabkan proses komunikasi berlangsung tidak efektif  karena dalam prasangka emosi memaksa seseorang menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran yang easional.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari uraian materi yang telah penulis paparkan,penulis dapat menyimpulkan bahwa sebuah organisasi yang baik dan efektif adalah organisasi yang didalamnya terjalin suatu komunikasi yang baik dan terdiri dari personalia-personalia yang mempunyai dedikasi,loyalitas,dan integritas yang tinggi sehingga organisasi tersebut akan tetap eksis.
4.2 Saran
Berdasarka meteri pembahasan dan kesimpulan diatas,penulis dapat menyarankan,yaitu :
a.    Dengan mengetahui betapa pentingnya suatu komunikasi yang baik dalam organisasi,masing-masing personalia baik itu atasan maupun bawahan (anggota) disarankan agar  memperbaiki,menajalin dan meningkatkan komunikasi yang baik,baik itu lewat acara yang formal maupun nonformal dengan lebih menekankan pada membentuk keakraban dan rasa persaudaraan.
b.    Penulis juga menyadari sepenuhnaya bahwa makalah ini masuh jauh dari sempurna,masih banyak  terdapat kekurangan dan kelemahan dalam menyusun makalah ini,maka penulis berharap pada pembaca atau penelitian yang selanjutnya kiranya makalah ini dapat disempurnakan
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dengan harapan semoga bermanpaat bagi pembaca dan semua pihak kususnya penulis sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Wayne Face R dan Don F.Faules.2001.komunikasi organisasi.PT REMAJA ROSDAKARA,Bandung.
http://www.artikata.com/arti-356002-urgensi.html
Drs.H.Abdul Hayyi Nukman dan Drs.H.M.mugni.Sn.SS.2001.mengenal nahdlatul wathan.PB Nahdlatul Wathan . Anjani